Senin, 01 Februari 2016

ASITA Tawarkan Wisata Alam dan Golf Untuk Atasi Jumlah Turis yang Anjlok

kunjungan wisata anjlok
Kepala Bagian Statistik Distribusi Tubuh Pusat Statistik (Badan Pusat Statistik) jabar Dody Gunawan Yusuf menyampaikan, sepanjang 2015 jumlah kunjungan wisatawan asing di Jawa Barat turun. Tubuh Pusat Statistik terakhir melansir jumlah kunjungan wisatawan asing ke jabar melalui dua pintu masuk merupakan Bandara Husein Sastranegara & Pelabuhan Muarajati Cirebon utk Desember 2015 cuma 17.067 orang. Sejumlah anjlok di bandingkan kunjungan wisatawan asing kepada Desember 2014 yg mencapai 20.840 orang.

Wisatawan asing terhadap Desember 2015 dominan berasal dari Malaysia & Singapura, masing-masing 9.921 orang & 5.665 orang. Jumlanya turun drastis dibandingan data Badan Pusat Statistik kepada 2014 yg mencatat kunjungan dari Malaysia mencapai 12.070 orang & dari Singapura 7.343 orang.

Data Badan Pusat Statistik sepanjang 2015, jumlah kunjungan wisawatan asing ke jabar sejak Januari sampai Desember seluruh 160.755 orang. Sementara Badan Pusat Statistik mencatat kunjungan wisatawan asing sepanjang 2014 mencapai 181.482 orang.

Dody menyampaikan, turunnya kunjungan wisatawan asing ke jabar yg dominan dari Bandara Husein dipengaruhi oleh terbatasnya terminal bandara itu yg setahun ini dalam proses pembanguan perluasan tempat terminalnya. “Kuncinya di situ,” kata dirinya, Senin, 1 Pebruari 2016.

Sepanjang 2015 ini Badan Pusat Statistik mencatat Tingkah Penghunian Kamar (TPK) hotel di Jawa Barat pun tak dapat menembus angka 50 %. “Tapi angkanya telah lebih keren di bandingkan 2014 yg rata-ratanya 43 prosen. Seandainya 2015 itu 47 prosen,” kata Dody.

Penurunan wisatawan berlangsung juga di jatim. Badan Pusat Statistik mencatat jumlah wisatawan mancanegara yg datang ke Jawa Timur lewat pintu masuk Bandar Hawa Juanda Surabaya turun 16,75 % atau mencapai 16.863 orang di bandingkan kepada Nopember 2015. Salah satu penyebabnya merupakan semburan lava Gunung Bromo sejak Nopember 2015.

Meski demikian, tersangka industri pariwisata optimistis kunjungan wisatawan mancanegara membaik th 2016 ini. “Bisa naik kira kira 5 hingga 7 prosen,” tutur Wakil Ketua Asosiasi Tur & Agensi Travel Indonesia (ASITA) Dewan Perwakilan Daerah jatim, Gondo Hartono terhadap Tempo, Senin, 1 Pebruari 2016.

ASITA mengakui, wisata alam ke Gunung Bromo & wisata Batu-Malang masihlah jadi andalan jatim. “Memang waktu ini di Jawa Timur yg menonjol tetap dua itu, wisata alam & buatan di Bromo ataupun Malang. Namun trennya kini ke arah golf & kuliner.”

Golf jadi andalan Jawa Timur, di samping wisata alam & buatan di kota Malang & Batu. Antara lain club golf & resor di Ciputra, Surabaya; Finna di Pasuruan; & Taman Dayu di Pandaan. Mayoritas yaitu wisatawan mancanegara asal Singapura & Malaysia.

daya pikat mutlak mereka maka ingin main-main golf ke Jawa Timur itu, adalah kurs Rp. “Jadi harganya lebih murah, tetapi standarnya internasional,” papar Gondo. Pihaknya mencatat, rata rata terdapat 150 pegolf mancanegara yg datang ke Jawa Timur sewaktu bln Mei-November 2015 dulu.

Tidak Cuma golf, kuliner jatim mempunyai magnet yg tidak kalah menarik wisatawan mancanegara. Wisata belanja & kuliner itu, kata Gondo, pas bersama karakteristik pelancong Asia yg lebih senang nongkrong di mal & ngopi. Mal berkelas internasional & kuliner yg unik Surabaya amat sangat dicari oleh wisatawan asal dua negeri tersebut.

“Di Surabaya ada makanan khas yg mereka sukai, seperti sop buntut & rujak cingur. Termasuk Juga es krim Zangrandi yg legendaris, telah ada sejak era penjajahan Belanda,” menurutnya. Zangrandi adalah kedai es krim yg didirikan satu orang berkebangsaan Italia, Renato Zangrandi, sejak th 1930. Interiornya masihlah khas tempoe doeloe.

Sementara itu, wisatawan Eropa lebih gemar obyek-obyek bersejarah seperti museum, wisata alam, & resor. Baca juga tentang bisnis tiket pesawat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar